11 Juli 2016

Seketika Tanpa Arah

'kejadian' itu, malam kelam dengan beribu perasaan yang tiba2 meluap, marah, takut, putus asa, menyatu larut seiring kebutan kendaraan, 11 bulan sudah berlalu

ya, aku salah, baik yang kulakukan dan yang kukatakan, aku salah, dan jelas, aku berada dalam masalah

tanpa teman - seakan - tanpa tujuan, meski jelas terang lampu mobil itu menerangi jalan lintas Padang mengarah ke Pekanbaru, aku tak lebih dari secuil kesendirian, hanya ada keheningan dalam gelapnya mata hati

perlahan kusadari bahwa masalah akan tetap jadi masalah, jalan keluar satu2nya adalah menghadapinya, bukan lari atau menambah masalah baru - yang jelas tak perlu -

aku masih memegang janji pada orang tuaku, dulu, bahwa ini adalah jalan hidup yang kuambil, pernikahanku, segala bentuk konsekuensi - masalah - didalamnya tidak akan sampai ke mereka, itu janji yang kami sepakati, mereka hanya pantas disuguhkan kebahagiaan yang sesungguhnya, bukan abstrak, dan aku masih ingin berusaha mewujudkan senyum mereka

malam berganti hari, udara dini hari mulai memberikan sedikit kecerahan pada sela2 rongga jiwa yang tak pelak tlah kering dahaga, kucoba berdamai dengan diriku sendiri, menyerahkan kendali sepenuhnya pada sang waktu memainkan perannya meretas dinding masalah ini perlahan, hingga sekat itu akhirnya berganti senyuman tulus yang sama2 diinginkan

sebuah proses, terukirnya sejarah - pahit - yang tak perlu hanya karena ego yang berlebihan

#JarKanSaja

Tidak ada komentar: