10 Juli 2016

Jiwa yang Bebas

malam ini menjadi saat merenung yang sedikit berbeda dari biasanya, pencarian jawaban dari beberapa pertanyaan - tidak penting - yang cukup mengusik akal saya, seperti 'kenapa si anu nyeleneh tulisannya?' dan 'bagaimana si una cenderung bercanda ketika mengomentari situasi?'

dan yang bisa saya simpulkan adalah jiwa mereka ini sudah bebas, dimana tidak ada lagi menempel baju nafsu pada rohani-nya, akalnya cenderung berdansa dengan dinamis, namun disokong oleh keyakinan kuat akan kebenaran agama yang dianutnya

benar2 sehelai benang merah yang saya cari, garis sketsa puzzle yang sudah saya temukan, missing link address yang akhirnya terpampang nyata, password yang tidak saya sangka se-sederhana itu

sangat berbeda dengan 'mereka' yang masih pada level statis, kaku dan sudah jelas tidak fleksibel, yang akhirnya jauh dari unsur humanis-nya manusia itu sendiri, biasanya sih melekat sifat emosional (karena didasari nafsu yang mereka sangkal) baik ketika berpikir, bertindak ataupun berucap

-y(~_~).oO

Tidak ada komentar: