11 Juli 2016

Cek Fisik Ranmor

di salah satu kantor samsat negeri ini, yang sudah jelas terpampang tulisan ISO 9001:2008

Counter 3 (ibu polwan): pak maaf untuk mutasi harus melampirkan berita acara cek fisik, jika sudah nanti silahkan dibawa kesini lagi berkasnya
Aa: ok siap (pikirku)

Aa: pak, mohon dibantu berita acara cek fisik
Dd: ok (lanjut ditempelkanlah gosokan cek fisik nomor rangka dan nomor mesin ke selembar kertas, tulis2 dan selesai) ... dua puluh lima ribu (katanya)
Aa: (kuletakkan uang tiga puluh ribu di meja) boleh saya minta kuitansi untuk bukti bayar senilai 25rb ini?
Dd: wah ga ada pak
Aa: maksudnya?
Dd: biasa orang2 setelah bayar ya udah, tidak pernah ada ceritanya terbit kuitansi
Aa: artinya ga jelas dong status uangnya masuk ke negara atau tidak?
Dd: -diem- ... (bapak2 Ff yang lebih senior disebelahnya nengokin aja, orang mulai rame nengokin :D)
Aa: ok, kita ambil jalan tengah, saya bawa kuitansi kosong (maklum biasa prjb :p), bapak tuliskan saja nilai uangnya berapa dan peruntukannya untuk bayar apa, lengkap bapak tulis nama/jabatan/stempel dan tanggal, maaf ini bukan tentang besar sebuah nilai, tapi saya ingin kejelasan saja
Ff: udah2, kasih aja balik duitnya (agak berbisik ke Dd)
Aa: -uang saya ambil, dan saya berlalu lanjut masukin ulang berkas ke counter 3-
Dd & Ff: -diam-

++++

di negeri ini sudah terlalu banyak pembiaran yang akhirnya memunculkan stigma serba kebalikan, dimana pelayan inginnya malah dilayani dan -maaf- cenderung memeras majikan, padahal sudah jelas majikan yang bayar pelayan (lewat jalan pembayaran pajak), setidaknya ini jadi langkah kecil, mungkin tidak akan banyak merubah, tapi saya yakin jika hari ini tadi ada 10 orang seperti saya, nyali mereka (para oknum dan calo) juga pasti ciut.

#SalamSempak

Tidak ada komentar: