10 Juli 2016

Fulfill The Existence

yang saya pahami sejauh ini dalam hidup tidak ada yang terlalu rumit, sederhana saja, sebagian besar kita sendiri yang membuatnya rumit, baik ketika berhadapan dengan masalah, pilihan, ataupun situasi dan kondisi

benar, sejatinya yang kekal adalah perubahan, segala bentuk pola yang sudah ditemukan terdahulu belum tentu dapat diaplikasikan pada situasi saat ini, namun perlu dilakukan adaptasi, penyempurnaan sesuai dengan perkembangan yang ada, ada akal, hati dan akhlak yang seharusnya bisa membantu sekaligus membimbing, tidak lupa juga ada nafsu sebagai penyeimbang akan kebebasan (hak) yang sudah tentu (punya batas2)

setiap dari kita, sudah melekat tugas masing2, diantaranya kita adalah anak dari orang tua, ayah atau ibu dari anak kita, seorang teman dalam hal pergaulan, personal dalam kehidupan sosial, pekerja pada sebuah perusahaan, petani/peternak/regulator/konsumen dalam sebuah proses perdagangan, dan lain sebagainya

namun, ketika jabatan kita banyak merangkap, berlaku kondisi matrix sebagai bentuk pertanggung-jawaban paralel, yang seharusnya bisa beriringan tanpa perlu tumpang tindih atau ada yang merasa lebih didahulukan, terdapat unsur keadilan yang semestinya dikedepankan, memang relatif, adil menurut kita belum tentu cukup adil buat pihak lain, disinilah diperlukan niat baik yang tulus dan prasangka baik pada pihak lain, dengan harapan berjalan dengan baik, dan dapat diterima sebagai kebaikan pula

saya, seorang : anak, adik, ayah, karyawan, manusia sosial, warga negara, makhluk dunia ... yang masih berproses memenuhi sebuah janji, akan keberadaan

semoga kita bisa adil, amin

#JarKanSaja

Tidak ada komentar: