11 Desember 2008

Persepsi

Sejalan dengan beragam hal yang sudah ane hadapi/jalani, terdapat begitu banyak hal yang secara tidak langsung mengajari (baca: memaksa) ane untuk belajar memandang sesuatu hal/problem/orang/watak orang berdasarkan persepsi-persepsi. Memang ada kalanya ini berhasil dan ane bisa melihat 1 hal dengan sebab dan akibat yang bermacam-macam (tergantung pada trigger dan hasil yang ente inginkan). Di sisi lain, kebiasaan ini menjadi sesuatu yang kurang baik ketika ane menerapkannya dalam semua aspek kehidupan ane (termasuk pada nilai keyakinan/iman ane sebelumnya). Subhanallah, ampuni aku ya Allah ya Robbi, dosa hamba-Mu ini yang begitu banyaknya, yang telah melihat-Mu dengan persepsi (bukan dari Kebesaran-Mu yang serba luar biasa, yang mana akal ini tidak lagi sanggup untuk menghitung segala nikmat dari-Mu). InsyaAllah untuk saat ini, keyakinan/iman serta kesadaran bahwa ane adalah 'hamba' Allah tidak lagi berdasar pada persepsi, melainkan pada fitrah/suara hati ane yang dulu (sesuai dengan janji ane dengan Allah sebelum ruh ane ditiupkan ke jasad ane saat dalam kandungan, bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Adalah Utusan/Rosul Allah) ... Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar ...

2 komentar:

Unknown mengatakan...

wah.. mas... jadi teringat waktu training ESQ kmrn... :)

Lukman Chakim mengatakan...

Alhamdulillah, semoga bisa saling mengingatkan :)