sejarah -yang ditulis- banyak yang bergeser pada cerita sebenarnya, luputnya pencatatan sebagai bahan dasar pembelajaran untuk generasi selanjutnya sering berulang seperti halnya 'de javu' berulangnya cerita2 itu sendiri
berbagai unsur kepentingan dijadikan dasar ketika sebuah cerita akan dibuat, dengan disisipkan pendapat pribadi dan juga imajinasi dari penulis itu sendiri
entah berapa banyak pelaku sejarah yang tidak ikut diceritakan pada 'buku cerita' yang ada, mereka hampir tak bisa merubah apapun didalamnya kecuali berdamai dengan pikirannya sendiri
pondasi akan selamanya tertutup terhias lantai dan dinding, kokoh atau tidaknya pondasi hanya bisa dijawab oleh waktu, saat dimana lantai terkuak dan dinding itu roboh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar